Mereka terlihat aktif dalam menjamu tamu. Tak satupun terlihat ada kesalahan ataupun kejanggalan. Sebab semua itu telah direncanakan dengan matang. Menurut penjelasan salah seorang tokoh masyarakat desa, Muhsan menceritakan bahwa proses begawe dalam kebiasaan masyarakatnya dimulai dari perencanaan, hingga pembagian peran.
Seahingga proses kegiatan itu tak ada hambatan. Untuk memperlancar kegiatan proses begawe, pada saat musyawarah juga menetukan tugas dan penaggung jawabnya. Dalam hal ini seorang yang bertugas meminpin dan mengontrol jalannya acara begawe disebut dengan Penginter, Sementara untuk orang yang dipercaya untuk memasak dan membagi lauk (kandok, jangan) disebut Tukang jangan. Untuk tukang masak nasi disebut Inan Meniq, Inan Meniq akan dibantu oleh rekanannya, biasanya ini ditugaskan bagi kaum ibu-ibu.
Tugas meracik dan mengaduk kopi dan minuman lainya disebut dengan Tukang kopi. Selain itu untuk sempurnanya sebuah proses kegiatan begawe para pemuda memiliki tugas yang cukup berat. Tugas ini bisa saja masuk dibeberapa tugas lainya untuk membantu dan mengawasi kondisi proses acara, tugas tersebut dinamakan dengan Pengancang.
Pengancang disebut juga perancang kondisi prosesi acara yang sedang berlangsung, tugas ini bisa saja mengontrol, mengawasi dan bekerja dengan aktif dan cukup agresif. Lima hari sebelum acara biasanya lokasi acar dibuatkan teratak (alun-alun) untuk berteduh. Kemudian proses pengumpulan kayu untuk masak serta bahan dan bumbu makanan termasuk nangka, ares kedebong, papaya muda, sapi atau kambing, kelapa dan bumbu selengkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar