Pinbid Tete Batu_ Migrasi
merupakan salah satu alternatif primadona bagi warga yang ingin mengubah hidup
dan penghidupan keluarga. Alasan ini karena sulitnya memperoleh pekerjaan di
negeri sendiri.
Bukan hanya saat ini bahkan sudah berpuluh-puluh tahun
lalu ternyata sudah banyak warga yang sudah bermigrasi. Tak terkecuali Desa
Tete batu yang berada di bawah kaki gunung rinjani yang juga merupakan salah
satu destinasi wisata yang dimiliki Kabupaten Lombok timur.
Akan tetapi keuntungannya
tidak bisa dirasakan oleh banyak warga yang ada di desa tersebut, karena
berbagai factor.
Salah satu yang mendasar adalah factor skill dan pendidikan. Sehingga hanya dinikmati oleh kalangan yang
mempunyai skill, pendidikan dan modal yang cukup.
Menurut pencarian dan
pantauan kami di dua bulan terakhir ini, setelah mendatangi beberapa warga desa
tete batu yang dianggap pertama melakukan migrasi, bahwasanya diduga awal mula
terjadinya migrasi pertama kali berkisar pada tahun 1980-an.
Adapun orang
yang pertama kali bermigrasi di desa ini
adalah Raden Hariyanto yang lebih akrab di sapa Raden Anto, pria yang saat ini
berumur 46 tahun lahir di Selong 16 Februari 1970.
Alasannya pun cukup unik dan
tak biasanya seperti para TKI pada umumnya yang pergi karena faktor ekonomi dan
tak ada kerjaan di daerah sendiri, akan tetapi dia pergi bermigrasi lantaran
tidak lulus kuliah di Universitas Mataram (UNRAM) dan tak mau di kampus lain.
Karena kekecewaan itulah lalu dia yang
memang sejak awal sebelum daftar kuliah pernah diajak pamannya untuk pergi
bermigrasi ke Malaysia, akhirnya dengan alasan tersebut dia memutuskan
bermigrasi sesuai ajakan paman. Begitu juga dengan didorong oleh persetujuan
orang tua perempuanya (Ibu). Ibunya pun mengizinka dan memberikan biaya sebesar
Rp. 150.000 bersumber dari hasil usahanya.
Dari biaya ongkos, makan dan
keperluan lainya tersebut ia habiskan Rp
120.000 dan tersisa Rp.30.000. Dia bekerja di Malaysia cukup lama yaitu 10
tahun dan balik pada tahun 1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar